Minggu, 30 Mei 2010

haiiiii......
udah pada tau belum kalo kantong plastik itu berbahaya loh bagi kesehatan danlingkungan kita?????faktanya banyak penyakit yang timbul akibat bahan kimia yang terkandung didalamnya, selain berbahaya bagi kesehatan juga membahayakan lingkungan karna sampah plastik baru bisa terurai setelah satusan tahun lamanya....wah bahaya banget kan !!!!!!


maka dari itu mulai sekarang biasakan jika kita berbelanja yang kecil-kecil untuk tidak memakai kantong plastik atau seharunya kita bisa bawa keranjang sendiri .......

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan bahaya penggunaan 5 bahan kemasan makanan yang selama ini banyak digunakan oleh industri makanan.

Ke-5 jenis kemasan makanan yang diteliti oleh BPOM adalah kantong plastik kresek, styrofoam, plastic polivinil klorida (PVC), plastic polietilen (PE) dan polipropilen (PP).

Meski belum cukup bukti bahaya bahan kemasan makanan tersebut, namun proses daur ulang yang menggunakan bahan kimia berbahaya serta prosesnya yang sulit dilacak bisa jadi menimbulkan bahaya.

“Kami tidak tahu apakah plastik kresek yang kita gunakan untuk wadah makanan, ternyata sebelum didaur ulang merupakan bekas kotoran anjing, kotoran manusia, atau wadah limbah rumah sakit,” ujar Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib.

Itu sebabnya, Husniah mengingatkan agar masyarakat berhati-hati menggunakan plastik kresek daur ulang saat hendak digunakan sebagai wadah makanan. Kotoran yang terbawa pada saat proses daur ulang dan pencampuran bahan kimia bisa mengganggu kesehatan manusia.

Pada styrofoam lanjut Husniah ada batas keamanan yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Diantaranya bahwa bahan kemasan makanan jenis styrofoam tidak bisa digunakan pada makanan berlemak, berminyak, beralkohol atau panas. Sebab jika ada residu dalam bahan kemasan makanan tersebut maka dampaknya bisa terkontaminasi pada bahan makanan kita.

“Nilai residu masing-masing bahan kemasan makanan tersebut memang relative kecil hanya berkisar antara 10 hingga 29 ppm dari angka kandungan yang dilarang yakni 5000 ppm,” lanjut Husniah.

Namun meski nilai residu bahan kemasan makanan tersebut relative kecil, sebaiknya kata Husniah masyarakat tetap berhati-hati. Penelitian yang dilakukan pada hewan, residu bahan kemasan makanan jenis stryrofoam bisa mengakibatkan kanker.

Beberapa negara Eropa, lanjut Husniah memang tidak lagi merekomendasikan penggunaan stryrofoam untuk kemasan makanan. Namun alasan pelarangan tersebut bukan karena efek negative pada tubuh manusia, tetapi lebih kepada alasan lingkungan. Sebab bahan kemasan makanan ini tidak bisa langsung hancur diurai bakteri.

TIPS Mengunakan Plastik


  1. Jangan pakai kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjan yang dapat selalu dipergunakan lagi.
  2. Jangan langsung buang botol plastik sesudah minum. Isi air lagi dan pakai kembali walaupun jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke. Untuk yang biasa minum di mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh agar tidak usah beli lagi.
  3. Lebih baik lagi beli botol minum jadi bisa selalu diisi ulang dan tidak usah beli botol air mineral lagi.
  4. Di negara barat banyak cafe seperti Starbucks sudah mulai membolehkan customer membawa sendiri cangkir atau lebih baik thermos untuk diisi kopi. Kantong plastik masih bisa digunakan lagi. Tapi kalau gelas plastik hanya bisa sekali saja.

Kadang hal ini juga sulit kalau tidak disisipkan dengan insentif untuk para customer. Padahal kalau kita tidak memakai kantong plastik atau gelas plastik dari cafe juga akan mengurangi biaya mereka sehingga menambah untung.

Jadi di negara-negara barat sudah banyak pengusaha yang mau ikut membantu memberikan insentif seperti supermarket yang memberikan diskon bila tidak menggunakan kantong plastik mereka seperti ALDI atau Albertsons. IKEA malah akan memaksa pelanggan untuk membayar untuk kantong plastik. Dengan ini IKEA mengharapkan pelanggan akan mengurangi pemakaian kantong plastik yang mencapai 70 juta kantong per tahun hanya untuk di Amerika.

Singapura mulai menetapkan hari-hari tertentu sebagai “Bring Your Own Bag” Day dimana pelanggan diharuskan membawa kantong mereka sendiri dan yang tidak membawa diharuskan membayar 30 cents yang akan digunakan untuk kegiatan lingkungan. Kantong belanja yang dapat digunakan kembali sekarang menjadi laku keras di Singapura

Bagaimana dengan kita di Indonesia? Apakah kita harus merasa malu untuk menenteng kantong belanja sendiri? Takut dilihat dan ditertawakan orang? Malah kita harus menertawakan mereka yang tidak mengerti akan pentingnya lingkungan dan kurangnya kesadaran untuk mengurangi sampah. Sekarang juga sudah banyak tas belanja dengan design yang unik dan funky juga sehingga anak-anak muda juga tidak merasa minder. Botol minum juga sudah semakin keren jadi tidak merasa seperti anak TK yang membawa botol minum.


http://akuinginhijau.org/2007/05/29/beberapa-solusi-sampah-plastik-kita/

HP Mendaur Ulang Plastik Menjadi Katrid Printer Inkjet

hp_recycle.jpgLangkah inovatif dilakukan oleh perusahaan IT Hewlett-Packard (HP) dengan mendaur ulang sampah plastik katrid inkjet melalui sistem Closed Loop. Hingga kini HP telah menghasilkan 200 juta katrid dari olahan sampah plastik. Sebanyak lima juta pound plastik yang telah didaur ulang hingga menghasilkan katrid tinta selama 2007. Di tahun ini, HP menargetkan jumlah katrid yang diproduksi mencapai dua kalinya.

HP memulai program daur ulang sampah plastik melalui program Planet Partners. Katrid inkjet HP bekas yang telah terkumpul kemudian didaur ulang. Berbeda dengan proses daur ulang biasa, proses pengolahan HP Planet Partners mencakup beberapa tahapan yang kompleks. HP mengombinasikan plastik dari katrid inkjet dengan olahan botol plastik ditambah material lain sehingga memenuhi standar yang ditetapkan HP.

Jumlah katrid tinta bekas yang didaur ulang bervariasi sekitar 70 – 100 persen dari total plastik yang digunakan. Meski demikian, reliabilitas atau keandalan hasil dari proses daur ulang tersebut telah diuji agar memenuhi SOP (standard operating procedure) yang telah ditetapkan HP.

“Dengan mengembangkan teknologi daur ulang sampah plastik di dalam katrid tinta orisinil HP, kami turut mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh produk HP di bumi,” tutur Michael Hoffmann, senior vice president, Supplies, Imaging and Printing Group, HP. “Investasi yang telah ditanam HP dengan membangun infrastruktur daur ulang merupakan awal dari tujuan jangka panjang kami.”

Langkah yang dilakukan HP agar produk katrid tintanya tidak merusak lingkungan adalah dengan melakukan manajemen lifecycle (masa pakai). Dengan mendaur ulang sampah produknya, HP mampu mengurangi efek pencemaran sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku.

Program HP Planet Partners menampung katrid bekas dari para pemilik printer inkjet HP. Program ini telah digelar di lebih dari 45 negara di seluruh dunia. Katrid yang terkumpul dipastikan tidak akan digunakan kembali sebagai katrid isi ulang, dijual kosongan, atau dibuang begitu saja ke tempat pembuangan akhir (TPA) namun langsung diolah menjadi produk baru lagi. Sebuah langkah bijak yang patut ditiru vendor printer lainnya.



http://insideit.wordpress.com/2008/02/05/hp-mendaur-ulang-plastik-menjadi-kartrid-printer-inkjet/




Rabu, 26 Mei 2010

Bahaya Plastik Bagi Kesehatan

Hampir bisa dipastikan, kita sering bersentuhan dengan barang yang terbuat dari plastik. Bahan sangat populer karena ringan, murah dan tidak mudah rusak (bandingkan dengan kertas).
Namun walu kelihatan sama, plastik terbuat dari bahan yang berbeda untuk keperluan yang berbeda pula. Dan produsen yang baik akan mencantumkan simbol di kemasan/produk plastiknya. Seperti yang disampaikan oleh Akuinginhijau :

#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET,#2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan

#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik

#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.

Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate Buat barang yang tidak mencantumkan kode ini, perlu dipertanyakan keamanan penggunaanya untuk kesehatan kita dan keluarga Bisa saja simbol-simbol itu disalah-gunakan oleh produsen yang jahat, namun itu hanya kasus, yang lebih baik gunakan yang mencantumkan simbol. Bila simbol yang diberikan ternyata salah, ada bukti untuk menintit, dibandingkan dengan produk yang tidak mencantumkan simbol.

Sumber artikel: http://www.ubb.ac.id